Minggu, 29 Juni 2014

TUGAS ETIKA PROFESI


Lukman Hakim Pambudi
4ID 02

TUGAS ETIKA PROFESI

Studi Kasus
1.     Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik industri?
2.    Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa) ?
3.     Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA professional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa) ?

Jawaban

1. Menurut yang saya baca dari http://www.ie.ui.ac.id/sse-ti-ui/definisi-teknik-industri-ui/ pendefinisian bidang keilmuan teknik industri versi Institute of Industrial Engineers (IIE) dibawah ini:

         Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan energi untuk menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sebuah sistem terintegrasi, oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dan keahlian dalam bidang matematika, fisika dan ilmu-ilmu sosial serta prinsip dan metodologi teknik/rekayasa. Penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan dibawah ini:

  • Merancang menunjukkan kemampuan untuk secara kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah dimiliki kedalam sebuah rancangan sistem. Sistem disini tidak hanya berupa sistem pabrik atau organisasi, tetapi dapat berupa pula merancang sistem solusi, yaitu rancangan solusi yang multidisiplin, multiapproach dan multidimensi.
  • Meningkatkan dapat diterjemahkan sebagai manajemen. Pakar manajemen mengatakan bahwa ada beda antara administrasi dan manajemen. Administrasi berorientasi untuk mengerjakan hal yang sama terus menerus secara tepat aturan, sedangkan manajemen bermakna ada peningkatan yang harus dilakukan. Berdasarkan definisi ini tentunya meningkatkan/manajemen menunjukkan kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, karena inti dari peningkatan adalah kemampuan memecahkan masalah. Ini mencakup kemampuan analisa, berfikir sistem dan lain sebagainya yang berguna dalam memecahkan masalah.
  • Menginstalasi menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan sistem. Menginstalasi memaksa seorang teknik industri untuk berfikir jauh ke depan dalam merancang dan meningkatkan sistem. Penterjemahan konsep ini contohnya adalah manajemen proyek, design for maintenance, design for manufacture, design for six sigma (DFSS) dsb. yaitu sebuah konsep perancangan yang sudah memasukkan unsur kemudahan pemeliharaan, pembuatan bahkan pengontrolan kualitasnya sehingga produk dapat lebih cepat diterima oleh pasar dalam kualitas optimal.
  • Menspesifikasikan: Kinerja harus dispesifikasikan di awal sebuah perancangan atau peningkatan sistem, karena setiap pihak bisa jadi memiliki perbedaan persepsi terhadap arti kinerja. Seorang ahli keuangan mengatakan kinerja baik dari sebuah sistem adalah penghematan biaya, seorang marketing mengatakan kinerja baik berarti memenuhi kebutuhan pelanggan, seorang manajer produksi mengatakan kinerja baik adalah kesesuaian dengan standard produk. Semua kinerja ini tidak ada yang salah, tetapi semua kinerja ini bisa saling bertentangan dan berakibat sistem tidak akan kemana-mana. Menspesifikasikan berarti pula seorang teknik industri harus menentukan indikator, cara mendapatkan indikator, form pencarian data, alat yang digunakan untuk mengukurnya, frekuensi pengukuran dsb.
  • Memprediksi: setelah dispesifikasikan, tentunya ketika merancang atau meningkatkan sistem kita sudah bisa mendapatkan semacam gambaran bagaimana sistem tadi berfungsi nantinya dan bagaimana kinerjanya. Artinya, kinerjalah yang menjadi patokan anda dalam memperbaiki dan merancang sistemnya.
  • Mengevaluasi: tentunya setelah sistem diperbaiki atau dirancang dan diinstalasi kita perlu melakukan evaluasi secara riil terhadap kinerja tadi. Jika telah dispesifikasikan dengan baik maka pada langkah ini dijalankan proses pengevaluasian kinerja. tentunya hasil dari evaluasi akan menjadi umpan balik dalam perbaikan berikutnya.

2.      Contoh karakter-karakter tidak ber-ETIKA dalam kehidupan sehari-hari adalah:
·         * Berbicara
Berbicara dengan suara keras dapat menimbulkan kegaduhan, ketidaktenangan pada lingkungan disekitar, sehingga orang-orang yang ada di lingkungan tersebut merasa terganggu akibat kerasnya suara. Perlunya mengatur volume berbicara saat mengobrol, apalagi apabila sedang tertawa.
·         * Bercanda
Kiranya apabila bercanda tahu apa saja yang bisa jadi bahan candaan, tidak semua bahan untuk bercanda lucu. Adapun candaan tersebut menjadi garing (tidak lucu) apalagi sampai menyinggung perasaan orang lain. Hendaknya memilah-milah bahan candaan yang tidak menyinggung perasaan.
·        *  Bertetangga
Hendaknya saling tolong menolong sesama tetangga, jangan memandang karena berbeda, lalu tidak mau membantu. Junjung toleransi dalam bermasyarakat dan beragama.
·         * Bergaul dengan orang lain
Apabila memiliki tetangga dengan keterbatasan fisik, hendaknya jangan dikucilkan. Saling menghargai antar sesama manusia, karna manusia adalah makhluk social, tidak luput dari bantuan orang lain.
·         * Berpendapat
Hendaknya apabila dalam sebuah forum menggunakan bahasa yang sopan, tidak dengan seenaknya saja mengeluarkan tutur kata yang tidak semestinya apabila dalam kondisi perdebatan. Sebaiknya lebih mengontrol tutur kata yang akan diucapkan.
3.      Contoh aktivitas tidak ber-ETIKA professional dalam bekerja, antaralain adalah:
·         * Menggunakan fasilitas internet seenaknya
Fasilitas internet digunakan seenaknya saja untuk kebutuhan pribadi, misalnya online sosial media, bukan digunakan untuk keperluan pekerjaan. Hal ini adalah perilaku yang melanggar pekerjaan, karena menyia-nyiakan waktu.
·         * Menggelapkan uang perusahaan
Seorang yang dengan sengaja menggelapkan uang perusahaan untuk kebutuhan selain kebutuhan pekerjaan, sama saja dengan korupsi uang perusahaan. Hal ini dapat di tuntut kepada melalui jalan hukum, karena merugikan perusahaan.
·         * Menduplikat data perusahaan
Data yang dimiliki perusahaan harusnya dijaga kerahasiaannya, seorang yang menduplikat data, adalah seseorang yang sudah tidak dapat dipercaya dan akan merugikan perusahaan. Hal ini harus ditindak tegas, supaya tidak terjadi lagi kasus penduplikatan data perusahaan.
·         * Memakai uang perusahaan
Menggunakan uang perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan untuk kebutuhan perusahaan adalah hal yang melanggar. Hal ini merupakan suatu perilaku yang amat sangat menyimpang dan ini sangat merugikan perusahaan.
·         * Melalaikan tugas yang diberikan atasan
Tidak mengerjakan tugas yang diberikan dan melalaikan tugas, serta menyia-nyiakan waktu yang diberikan dapat merugikan perusahaan karna menurunkan efektifitas kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar